BPR BKK WONOSOBO PELATIHAN APU PPT BERBASIS PROFIL RESIKO NASABAH

Dosen Unisri Suharno Ingatkan Jangan Paranoid Terapkan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme 

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta merefresh program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) PT BPR BKK Wonosobo (Perseroda) menyelenggarakan pelatihan Program APU PPT Berbasis Profil Resiko Nasabah, bertempat di Grand Bromo Hotel Pacitan, Sabtu petang (10/12-2022).

Menurut Direktur Umum dan Kepatuhan BPR BKK Wonosobo, Bambang Nugroho, SE kegiatan diikuti 85 peserta dari jajaran komisaris, direksi dan seluruh pegawai BPR BKK Wonosobo.

" Pelatihan program APU PPT merupakan agenda tahunan yang wajib diikuti seluruh pengurus dan pegawai BPR BKK Wonosobo, diselenggarakan untuk meningkatkan kewaspadaan terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme, " ungkapnya.

Lebih lanjut, Bambang Nugroho, menjelaskan sebelum pelatihan APU PPT peserta mengikuti kegiatan outbound untuk membangun dan meningkatkan kekompakan team kerja dalam mewujudkan visi dan misi BPR BKK Wonosobo.

Dalam sambutannya, Direktur Utama, Darsono, SE, MM yang didampingi Komisaris BPR BKK Wonosobo,  Oktadiana Sulistiyanto, SE, MT, mengharapkan seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan serius, setelah itu materi pelatihan yang diperoleh dapat diterapkan sesuai dengan tugas dan pekerjaan masing-masing.

Kegiatan pelatihan, dibuka oleh Kristiana Dewi SE, MM, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Wonosobo. Dalam sambutannya, Kristiana Dewi, memberikan support dan motivasi kepada seluruh jajaran BPR BKK Wonosobo, untuk selalu  meningkat,  kinerja dan produktivitas, sehingga BPR BKK Wonosobo  tumbuh berkembang dengan sehat. 

" Keberadaan BPR BKK Wonosobo, kami harap mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonosobo agar tidak terjerat rentenir, maka lakukan edukasi literasi keuangan dikalangan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan, " harapnya.

Tampil sebagai narasumber pelatihan APU PPT Berbasis Profil Resiko Nasabah, Direktur Amalia Consulting, Suharno yang memaparkan arti penting penerapan APU PPT hingga mengenal profil resiko nasabah.

" Jangan paranoid terapkan program APU PPT,  kewaspadaan perlu diterapkan, namun dalam pelaksanaan tetap jaga etika komunikasi agar calon nasabah atau nasabah merasa aman dan nyaman, sehingga tidak berpaling ke lembaga keuangan yang lain, "  tandasnya.

Penyampaian pelatihan dikemas  fun, interaktif dan komunikatif, disertai simulasi pengenalan profil resiko nasabah, sehingga peserta antusias mengikuti kegiatan hingga akhir  (*)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WORKSHOP EKSEKUSI RBB 2022

Gambar
Danagung Grup Gelar Workshop Eksekusi RBB 2022 Dengan Pendekatan Balance  Score Card (BSC) Perekonomian Indonesia pasca pandemi covid-19 mulai nampak ada pergerakan dan pertumbuhan perekonomian yang signifikan.  Sektor riil mulai bangkit, kebutuhan dana segar dalam bentuk kredit maupun pembiayaan di sektor perbankan mulai meningkat, namun potensi resiko kredit macet juga masih membayangi.  Menyadari hal tersebut, maka lembaga keuangan, tidak terkecuali Bank Perkreditan Rakyat (BPR) perlu menyusun strategi agar dapat mencapai target sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jumlah kredit bermasalah atau Non Performance Loan (NPL) yang tetap terkendali di bawah angka  5 persen.  Demikian pernyataan yang disampaikan oleh dosen prodi akuntansi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Suharno, saat tampil sebagai fasilitator workshop Eksekusi RBB 2022 Dengan Pendekatan Balance Score Card (BSC). Kegiatan workshop diikuti 129 peserta dari Danagung Grup yaitu BPR Kla...
Baca selengkapnya

PELATIHAN APU PPT BPR BKK KUDUS

Gambar
Pelatihan Penerapan Program APU PPT BPR BKK KUDUS Dampak krisis global akan berimbas ke Indonesia.   Inflasi cenderung meningkat, harga kebutuhan pokok melambung, daya beli menurun. Di sisi lain suku bunga bank tinggi, yang akan berdampak dana pihak ketiga baik tabungan dan deposito meningkat, namun penyaluran kredit menurun. " Masyarakat lebih suka menyimpan uang daripada melakukan usaha disektor riil, karena pasar sepi, apabila usaha tetap dijalankan bisa merugi. Hal ini dipicu karena rendahnya daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya dana pihak ketiga, maka bank perlu pula meningkatkan kewaspadaan terhadap penerapan program APU PPT, " demikian pesan Direktur Amalia Consulting, Suharno, saat tampil sebagai fasilitator pelatihan APU PPT di @Hom Hotel Kudus, Minggu (2/10-2022). Pelatihan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) Berbasis Profil Resiko Nasabah diikuti 82 peserta dari  jajaran pengurus dan pegawai PT BPR...
Baca selengkapnya